"Aku mencintaimu Rosa Amelia." Tangisan yang ingin dihapus pun tidak jadi, malah semakin deras terdengar.
"Aku tidak mimpi kan, Din? Akhirnya aku mendengar kata-kata itu darimu. Kata-kata yang selalu ingin aku dengar langsung dari bibirmu. Berarti selama ini cintaku telah berbalas, aku pikir kamu hanya mengimbangi sikapku saja. Terima kasih Dino." Dino bisa mendengar jelas tangis bahagia sekaligus sedih dari seseorang di seberang sana.
"Tidak Rosa, kamu mendengarnya dengan jelas. Maafkan aku yang selama ini tidak pernah mengatakan apa pun tentang perasaanku padamu. Bisakah kamu memilihku dan tidak meninggalkanku?" Dino memohon.
"Maafkan aku, Din. Aku tidak bisa, selamat malam. Terima kasih banyak atas cintamu dan kesempatan yang kamu beri padaku karena sudah mengijinkanku menjadi bagian dari dirimu walau pun hanya sesaat."
"Rosa, tolong jangan berbicara seperti itu. Aku mohon!"
Tut tut tut