Dino dan Suci sudah berada di parkiran Hotel. Mereka akhirnya pulang setelah makan malam panjang bersama Pak Siswanto bersama sang istri. "Apa kamu tadi merasa jika Bu Mala ingin menjodohkanmu dengan putranya?" Dino bertanya tanpa menoleh ke samping. Dia tetap melanjutkan melepaskan seatbeltnya.
Suci mengalihkan pandangannya kepada Dino. "Maksud Bapak?" Tanya Suci.
"Serius? Kamu tidak tahu kemana arah pembicaraan wanita paruh baya tadi." Suci menelan salivanya, bukannya tidak mengerti kemana arah pembicaraan Bu Mala. Tapi Suci memang tidak ingin menanggapinya. Berdasarkan dari kisah orang-orang sekitar, dia melihat tidak adanya kebahagiaan pada pernikahan mereka akibat perjodohan. Dan tidak pernah dalam mimpi pun dia akan menjadi salah satu orang yang mengalami perjodohan itu.
