"Pasti, Nak. Ibu akan selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu, sayang. Jaga diri baik-baik disana, ya!" Suci langsung memeluk Bu Lastri dan mencium pipi wanita paruh baya itu kiri kanan.
"Suci pergi, Bu." Dino pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Suci.
"Kami, berangkat dulu, Bu." Bu Lastri mengangguk dan mengantar dua muda mudi melakukan perjalanan jauh, hingga mobil sudah tidak nampak lagi, Bu Lastri memasuki rumah dengan air mata.
Memang selama ini Suci belum pernah terlepas sendiri dari pengawasan Bu Lastri, meskipun gadis itu beranjak dewasa. "Aku harus menaruh kepercayaan penuh pada putriku itu. Aku yakin, dia bisa menjaga diri seperti aku menjaganya." Bu Lastri memasuki kamar. Kesedihan tergambar di wajah tuanya.