Pria itu langsung memijat pelipisnya, pusing dengan masalah yang tengah dihadapi oleh pra bodoh di depannya ini. "Bukankah aku sudah menasehatimu, Vin? Tapi kenapa kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan?"
"Ya, aku tahu aku salah. Tidak seharusnya aku bersikap abai pada Zemira. Apa lagi jika dipikir-pikir memang Zemira termasuk korban dalam hal ini. Dia korban atas perceraianku dengan Alara. Dia korban atas pelecehan yang dialaminya. Tapi aku butuh waktu untuk bisa menerima semua keadaan ini, Sel. Aku tidak mau memberi keputusan yang nantinya malah bikin kita berdua sama-sama menderita. Aku harus memikirkan masak-masak langkah apa yang harus aku lakukan." Ansel hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.