"Kenapa? Bukankah kamu bilang, kamu belum siap untuk menikah?" Apa maksud Alara? Apa dia ingin mempermainkan pria itu? Betapa kejamnya dia jika berniat mempermainkan perasaan hati Ansel setulus itu. menanti selama satu tahun lebih bukan waktu yang singkat bagi Ansel.
Akan tetapi jika malam ini dia kembali di tolak, maka Ia berjanji akan menghilang untuk selamanya dari hadapan Alara. Dia seperti sudah tidak punya muka bila harus berhadapan dengan perempuan yang sudah berkali-kali menolaknya. Sekali lagi, dia harus merelakan kebahagiaan wanita itu dan berkorban akan perasaannya kembali.
Dia sadar jika cinta memang tidak bisa dipaksakan. "Maafkan aku, Alara. Maaf karena sudah lancang melamarmu. Jika kamu memang belum siap, tidak apa-apa. Akan aku simpan kembali cincin ini. Maaf jika aku terkesan seperti merongrong untuk mendapatkan dirimu. Sekarang aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti ini lagi." Ansel langsung menyimpan cincin tadi ke dalam saku celananya.