"Iya, aku tahu Alara. Kamu pasti tidak akan tega bila aku menderita. Maafkan ke egoisanku yang memintamu untuk mengembalikan semua pemberian Arvin padamu, padahal itu hak kamu." Alara tersenyum lega. Akhirnya, Zemira tidak mempermasalahkan lagi mengenai hal materi itu.
"Terima kasih banyak, Mbak. Jujur saja, sebenarnya aku pun merasa keberatan dengan semua ini. Mas Arvin terlalu keras kepala sehingga membuatku susah untuk mengembalikan semuanya. Aku berharap semoga Mbak dan Mas Arvin selalu hidup bahagia, ya tanpa adanya pihak ketiga sepertiku." Alara berbicarqa seakan-akan dialah benalu dalam hubungan rumah tangga Arvin dan Zemira, padahal semua tahu jika justru Zemira lah yang menjadi benalu dalam rumah tangga Arvin dengan Alara.