Perlahan diletakkannya tubuh sintal milik Zemira ke atas ranjang. Dielus lembut surai milik Zemira. "Kamu sangat cantik. Malam ini akan menjadi malam terindah sepanjang hidupku, karena bisa bersama denganmu." Dikecupnya lembut bibir mungil milik Zemira.
"Arvin...!!" panggil Zemira lirih.
"Arvin...! Aku mencintaimu, Vin. Tolong jangan tinggalkan aku, aku tidak bisa hidup tanpa mu, sayang," racau Zemira.
"Arvin, peluk aku." Zemira bangun dari tidurnya langsung memeluk tubuh kekar di depannya. Yang terlihat dimatanya saat ini hanya wajah Arvin, dia pun tidak merasakan perbedaan tubuh Arvin yang lebih kecil dari seseorang di pelukan Zemira.
Wanita itu sudah gelap mata, bayangan akan perpisahan membuatnya ingin melakukan hal lebih tanpa peduli siapa di hadapannya. "Arvin, aku mencintaimu." Zemira langsung melumat rakus bibir pria tersebut dengan rakus.