"Astaga Zemira, kamu jangan menangis. Kamu harus bisa kembali menempati posisi yang selama ini sudah kamu dapatkan dengan mudah. Mungkin, sekarang waktunya kamu berjuang sayang." Rieka mencoba memotivasi Putrinya agar tidak down karena lelaki yang dicintainya malah lebih mencintai orang lain.
"Pasti, Ma! Aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku harus bisa mengambil kembali hati Arvin, dan membuatnya kembali bertekuk lutut mengharapkan cintaku. Setelah itu aku yang akan kembali berkuasa. Tidak akan aku berikan kesempatan sedikit pun untuk wanita lain mengambilnya. Tidak Alara tidak juga Ibunya. Aku lelah dengan semua kesabaranku kemarin. Kenapa dengan bodohnya akum au saja menerima kehadiran Alara yang jelas-jelas menjadi duri dalam hubunganku dengan Arvin. Sungguh, kemarin adalah kesalahan terfatal yang pernah aku lakukan." Rieka mengangguk setuju.