Alara sudah sampai di rumahnya, beberapa bulan tinggal di Jakarta dimanfaatkan untuk mencari rumah minimalis sesuai impiannya. Kini mereka semua sudah sampai di rumah Alara bersama Melinda juga Erina.
Ansel sudah menunggu kedatangan ketiga orang tersebut di depan rumah, semua orang bahagia melihat Alara akhirnya bisa lepas dari pria bernama Arvin. Termasuk Ansel, dia begitu antusias menyambut perpisahan ini.
"Apa kamu baik-baik saja Alara," tanya Ansel saat duduk berdua bersama Alara di teras depan.
"Aku baik-baik saja, Kak. Semua aman terkendali."
"Memangnya apa yang aman terkendali? Perasaanmu atau kehancuran Arvin?" Alara mengernyit, apa maksudnya?
"Apa maksudmu, Kak? Kehancuran Arvin? Memangnya perusahaan Mas Arvin sedang dalam masalah?" Tanya bingung.