"Sayang!" Arvin celingak celinguk mencari sosok yang habis memarahinya tadi. Menyisir sepanjang Pantai, namun tak menemukan yang dicari. "Kemana kamu Zemira?" Arvin mengacak rambutnya gusar. Wanita itu belum begitu paham seluk beluk Anyer.
Arvin berlari kesana kemari, memisahkan beberapa orang yang berkerumun berharap Zemira berada di salah satu perkumpulan tersebut. Tapi nihil, dia sudah seperti orang gila mencari keberadaan Istrinya. "Zemiraaa…," teriak Arvin.
"Arvin!" pria itu segera membalikkan badan mencari orang yang memanggilnya. Ternyata dari kejauhan, Zemira tengah memandangnya dengan senyum lebar.
"Zemira!" Arvin segera berjalan mendekat.