Pagi yang indah dengan suara deburan ombak yang meramaikan suasana di Pantai Bandengan membuat Alara tak mampu menolak pesonanya. Tubuh masih menggunaka piyama serba panjang serta bergo yang dipakai semalam tak membuatnya malu utnuk keluar dari Bungalownya dan menikmati indahnya matahari terbit. "Ya, Allah. Sungguh indah ciptaanmu Ya Rabb. Terima kasih karena sudah memberiku kesempatan untuk menikmati pemandangan yang luar biasa ini." Alara merentangkan tangan, memejamkan mata dan menghirup udara dalam-dalam. Hatinya damai dengan suasana baru yang sangat indah.
"Wau, aku seperti mimpi," lirih Alara.
"Buktinya tidak mimipi, kan?" Alara langsung menoleh ke samping, ternyata Ansel sudah berdiri dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Sejak kapan Kakak ada di sini?" tembak Alara.