Meski penasaran, Erina memilih abai. Dirinya terlalu lelah untuk sekedar mengorek siapa wanita yang duduk di depan samping kemudi. Erina mengajak Melinda memasuki mobil, dan segera tidur di dalamnya. Sebenarnya tidak beneran tertidur walaupun mata Erina terpejam. Dia masih bisa mendengar apa yang membuat kedua muda mudi menjadi sangat panas.
"Vin!" Panggil Zemira lirih.
"Kita akan jujur setelah sampai di rumah," ujar Arvin tegas. Zemira menengok ke arah belakang, terlihat dua wanita paruh baya itu memang seperti tidur. Tapi mereka tidak tahu jika Erina tidak benar-benar menggapai mimpinya. Wanita itu mencoba menahan emosinya. Akan dia lihat sampai kapan permainan ini mereka lakukan.
Range Rover putih memasuki garasi rumah Arvin. Sejenak dia diam, pikirannya sangat kacau saat ini. Kesadarannya kembali ke dunia nyata kala Erina memanggil sang Putra.
"Apa kita sudah sampai, Nak?" Arvin mengangguk. Menelan saliva berat, Arvin mencoba tenang.