"Ma... maaf, Non. Saya tidak bermaksud...." Belum usai Dino berbicara, Alara sudah menghentikannya dengan mengangkat tangan.
"Sebaiknya, kita langsung kembali saja agar Kak Ansel tidak bingung lagi mencariku." Dino diam dan mengekor di belakang Alara.
Dino harus memperlambat langkahnya karena wanita di depannya ini belum bisa berjalan seperti biasa. Perjalanan jauh benar-benar menguras tenaganya. Ah, andai saja dia mendengarkan ucapan Ansel walau sekali. Pasti tidak begini ceritanya.
Tak lama, merekapun sampai pada tujuan. Ternyata disana kosong, lalu dimana Ansel. Meskipun diam, tapi Alara bertanya-bertanya. Mencoba abai, Alara kembali membaringkan diri di atas brankar. Segera Ia menutup mata, Alara ingin agar tubuhnya cepat stabil agar bisa melanjutkan kepergiannya ke Jepara. Rasanya sudah tidak sabar ingin cepat sampai dan tinggal di pantai sementara waktu. Dia memang pas jika ingin menenangkan diri, pantai bukanlah pilihan buruk untuk menjadi tempat wisata baginya saat ini.