"Eh, maaf. Hehehehe, aku tidak masalah Alara. Aku hanya takut kamu kecapekan saja, apa lagi mengingat kondisimu yang sekarang. Itu sangat tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh seperti saat ini dengan waktu yang lama." Alara mengangguk mengiyakan.
"Aku kuat kok, Kak. Kakak tidak perlu khawatir," balasnya dengan cengiran.
"Kamu selalu saja menganggap enteng masalah kesehatan. Dengar! Jika kamu sendiri abai terhadap tubuhmu, lalu dengan siapa tubuhmu itu bergantung? Aku tahu kamu memang wanita yang baik, tapi sesekali tolong perhatikan tubuhmu sendiri. Manjakan ia dengan cara hidup yang lebih baik dan menjaganya dengan kamu tidak bertingkah konyol lagi. Mengerti kamu, Alara!" Teringat saat Alara mendonorkan darahnya untuk Zemira membuat Ansel jengkel dengan sendirinya.