"Apa kamu bisa mengemudi dalam keadaan seperti itu?" Aksara terlihat khawatir karena tubuh Arvin sedikit sempoyongan.
"Aku bisa mengatasinya, tidak perlu khawatir." Meski tidak yakin, Aksara tidak ingin mendebat dengan memaksa Arvin untuk diantar olehnya. Aksara membiarkan kepergian Arvin, dia percaya bahwa Arvin masih tahap sadar dan bisa mengontrol diri.
"Kenapa hidupmu menjadi serumit ini, Vin? Aku tidak menyangka, kamu salah satu orang yang akan mendapat ujian seberat itu." Aksara begitu simpati dengan apa yang terjadi dalam rumah tangga sahabatnya. Semua ini akan menjadi pembelajaran berharga untuknya nanti saat Ia menikah, segala sesuatunya harus dipikirkan dengan matang. Segala resiko ke depannya menjadi pertimbangan tersendiri dalam bertindak.
"Semoga masalahmu bisa segera berakhir, Vin. Aku doakan kebahagiaan segera menghampiri keluarga kalian.
Di Rumah Sakit, Zemira memberanikan diri mendatangi Alara. Kebetulan, wanita itu sudah kembali dari makam.
Tok tok tok