Atik berlari sekencang mungkin dan berhasil keliar dari rumah itu. Arvin yang menyusul dari belakang pun kehilangan jejak, Atik seperti atlit lari maraton. Begitu kencang hingga Arvin tidak bisa menyusul. "Ah... sial!" menyugar rambutnya kasar, lalu melihat gawai di tangannya. "Aku harus segera membawa bukti ini ke kantor polisi. Aku akan cabut laporan untuk Alara, dan memasukkan pembantu gadungan itu ke dalam penjara.
"Hallo, segera cari wanita bernama Atik, dia berkisar umur empat puluh delapan. Segera lakukan dan kabari aku secepatnya." Setelah menutup panggilan pada orang suruhannya, Arvin langsung menuju garasi. Membawa mobilnya ke pihak berwajib, rasa lelah dan lapar pun tidak lagi dirasa, dari semalam Arvin belum kemasukan suatu makanan apa pun. Pria itu terlihat sangat kacau dan tak terurus.