Sejak Dinar kembali ke Bandung. Ia memang lebih banyak diam. Ia hanya memilih untuk menyibukkan diri untuk mengurus butiknya yang selama ini tinggalkan selama beberapa bulan terakhir.
Jujur saja keputusan yang di pilihnya memang sulit dan tak bisa di pungkiri jika ia memang masih sangat mencintai Aditya. Hanya dia satu-satunya pria yang begitu tulus mencintai dan menyayangi putrinya juga. Bahkan dia bagaikan seorang malaikat pelindung dan juga malaikat penyelamat yang di kirim tuhan untuk dirinya di saat dirinya berada di titik terendah dan merasa terpuruk.
"Apakah kamu serius dengan keputusan kamu ini?" Adinata mendekati putrinya yang ketahuan sedang bengong dan memikirkan Aditya.
"Ayah? Eeemm.. aku." Dinar tampak salah tingkah karena kepergok melamunkan Aditya.