Dirga kembali menemui dokter Teddy, ia mengutarakan keinginan istrinya yang ingin melihat dan bisa menggendong bayinya.
"Dok, tolong ijinkan istri saya untuk bisa melihat dan menggendong putrinya!" pinta Dirga setengah memohon.
Bukan tanpa alasan Dirga melakukan hal itu, ia hanya takut jika kondisi istrinya semakin memburuk nantinya, ia ingin melihat istrinya bahagia dengan menggendong putrinya. Ia takut jika istrinya tak memiliki kesempatan untuk itu walaupun tentu saja ia tak mengharapkan hal itu terjadi.
"Tapi nona Marsha kondisinya masih sangat lemah. Dan bayinya juga masih harus mendapatkan perawatan dan penanganan khusus." Jawab dokter Teddy yang ingin DIrga mengerti jika keinginan tersebut bisa saja baik untuk istrinya tapi tak baik untuk bayinya.
"Aku mohon dok.. ! setidaknya sebentar saja. Mungkin hanya 5 menit saja." Dirga menyatukan kedua tangannya memohon kepada dokter di depannya. Dokter yang tadi bahkan sempat ia maki-maki.