"Eum.. tadi dokter berpesan jika yang boleh masuk dalam ruangan hanya dua orang saja, tidak boleh ramai karena kau masih harus banyak istirahat. Sementara tadi mama kamu bersikeras agar kami masuk duluan. Jadinya Dirga mengalah dan memberikan kami kesempatan untuk menemuimu lebih dulu." Tukas Lukman memberikan alasan yang logis.
"Jika memang kau ingin bertemu dengannya kami bisa pergi dari sini. Bagaimana? Mau mama panggilkan?"
Marsha mengangguk pelan tampak sekali jika perempuan yang biasanya lincah dan ceria itu harus terbaring lemah tak berdaya dengan wajah yang tampak sangat pucat. Namun kedua orang tuanya mengerti jika putrinya ingin bertemu dan juga bicara dengan suaminya. Kini baik Yanti maupun Lukman memutuskan untuk keluar dan bergantian dengan Dirga yang pasti juga sangat ingin menemui istrinya.