"Dia pasti akan mengerti dengan apa yang terjadi. Bukankah dia masih memiliki Dirga yang bisa mengurus perkebunan? Dan mungkin Dinar juga bisa mengatakan semua yang terjadi kepada ayahnya dan menjelaskan semuanya. Iya kan?"
Dinar mengngguk, ia membenarkan apa yang Ani katakan. Memang apa yang di ucapan Ani memang benar. Tanggung jawab mengurus perkebunan seharusnya memang tak di kerjakan oleh menantu melainkan anak-anaknya sendiri. Dan seperti yang keluarga Danudirja inginkan. Mereka tentu saja juga mengharapkan dan menginginkan agar putra mereka lah yang mengurus perusahaan dan meneruskan bisnis keluarga.
"Tapi Ma. Aku tetap saja merasa tak enak karena itu artinya aku telah emngecewakan harapannya."
"Kamu tenang saja Dit, aku sudah mengatakan semuanya yang terjadi kemarin kepada Ayah. Dan beliau mengerti kok. sekarang kamu hanya tinggal fokus dengan apa yang ada disini saja." ujar DInar yang pada akhirnya membuat Aditya menjadi lebih lega.
"Papa..! papa!"
