"Semakin hari kandungannya semakin besar, tentu semakin hari kami tak sabar menantikan buah hati kami lahir kedunia. tapi yang sesungguhnya semakin hari tubuh Marsha tak mampu untuk menahannya lagi. Dan aku hanya bisa diam melihatnya kesalihat tanpa bisa mengurangi rasa sakit yang ia rasakan hari demi hari."
Mendengar apa yang kakaknya ucapkan terdengar miris bagi Dinar. Marsha begitu ingin memperjuangkan kandungannya walaupun ia sendiri tau jika kandungannya sangat lemah dan kehamilannya bereseiko. Sangat kontras dengan apa yang dulu ia alami saat mengandung Bonie, dimana ia yang dulu justru ingin melenyapkan bayi yang ia kandung. Ia ingin membunuh nyawa yang bahkan belum terlahir. Tak hanya sampai disana, ia bahkan juga sempat ingin melemparkan Bonie yang masih bayi dari atas balkon apartemen.