"Aku memang seorang pria yang payah. Setiap janji yang aku ucapkan tak bisa aku tepati." Aditya merasa buruk dengan dirinya yang juga tak bisa menepati janji kepada Bintang dan justru membuat perempuan itu kecewa karena ia yang harus menikahi Dinar dan membuat Bintang terluka.
"Yang sudah ya sudahlah Dit. Lagipula kan kau sekarang juga sudah bahagia dengan Dinar, dan aku juga sudah bahagia dengan Mas Bram."
"Ya.. kau benar. Tapi apakah kau tak penasaran dan tak ingin tau alasan emngapa aku mengecewakanmu?"
"Untuk apa aku tau sekarang? Toh tak ada gunanya juga kan, kita sudah memiliki jalan hidup kita sendiri-sendiri. Dan tak akan mengubah kisah kita kan jika aku tau."
Aditya tersenyum miris mendengarnya karena memang dirinyalah yang sudah mengubah kisahnya sendiri dengan Bintang. "Jika mungkin kisah kita bisa dirubah, apakah kau mau merubahnya?" celetuk Aditya yang bahkan tak sadar dengan apa yang ia bicarakan.
"Ha? Maksudnya?" tanya Bintang yang tak mengerti.