"Dit ada apa ini? Kenapa kamu pulang-pulang kayak orang kesurupan begini?"
Dinar merasa heran melihat Aditya yang pulang dengan wajah gelisah penuh emosi dengan melemparkan semuanya yang ia bawa dengan kasar. Bahkan Aditya mengabaikan Bonita yang senang melihat papanya baru pulang.
"Dan, kenapa kau jam segini sudah pulang?" imbuh Dinar yang bertanya sambil melirik ke arah jam tangan dan menyadari jika ini bahkan masih siang dan belum waktunya untuk suaminya tersebut pulang.
"Ternyata semua ini adalah kepalsuan. Semuanya yang aku dapatkan hanyalah sebuah bentuk belas kasihannya kepadaku. Aku pikir aku telah mendapatkan sesuatu atas usahaku sendiri, atas pencapaianku selama ini, nyatanya aku salah. Aku bahkan tak sebaik itu karena semua ini adalah palsu."
"Dit, kamu ini ngomong apa sih? Aku gak ngerti kamu ngomong apa. Apanya yang palsu dan siapa yang sedang kau bicarakan?"
