"Adinda sudah menceritakan kepadaku bagaimana kinerja Reza. Pria yang bahkan ingin ikut masuk ke dalam toilet dengan dalih sebagai bentuk pengawasan dan keamanan. Aku rasa Adinda juga sudah cukup dewasa, dan aku pikir tak seharusnya menyewa seorang pengawal jika ujung-ujungnya hanya seperti senjata makan tuan." Dan Bima masih terdiam, ia sadar jika ia salah.
"Ya, ayah tau jika ayah memang salah. Tapi ayah punya alasan melakukan ini semua. Aku ingin memberikan perlindungan kepada putri-putriku. Bukan ingin mengganggu privasi putriku, aku hanya ingin kalian aman. Aku tak ingin putriku terjerumus dalam pergaulan bebas seperti apa yang di alami Dinar. Tapi mungkin aku salah, telah salah memilih dan menilai orang. Aku tak tau jika Reza ternyata memiliki niat yang buruk pada Adinda. Aku pikir dia adalah orang yang cukup kompeten, nyatanya aku tetap kecolongan." Akui Bima yang memang merasa bersalah.