"Hei, kok melamun?" Aditya menepuk bahu Dinar yang membuat perempuan itu sadar dari lamunannya.
"Oh, eumm.. gak kok." Dinar menepis apa yang ada di pikirannya sendiri.
Keduanyapun masuk dan langsung menuju ke kemar mereka. Sedangkan Aditya langsung mengambilkan dan menyiapkan makanan untuk Dinar. "din, makanlah dulu dan setelah itu minumlah obatmu..!"
"Makasih Dit," kali ini Dinar menurut dan sama sekali tak protes. Sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya Dinar Kembali memikirkan Marsha yang tak seperti biasanya. Dinar berpikir mungkinkah Marsha memiliki keluhan untuknya? Atau apakah Bonita menyusahkannya?
"Hei.. kenapa malah melamun?"
"Ah nggak kok, aku lagi menyunyah makanan." Sangkal Dinar yang tak ingin ketahuan oleh Aditya, namun nyatanya Aditya tau jika Dinar sedang memikirkan sesuatu dalam benaknya.
"Katakan, apa yang kau pikirkan? Apakah kau lupa kata Dokter Stella jika kau tak boleh banyak pikiran dan menyimpan beban dalam hati dan pikiranmu."