Marsha tersenyum ia senang dengan perubahan Dinar yang ia lihat kini dan berharap Dinar akan selalu bersikap seperti ini untuk selanjutnya. Dan Marsha juga berharap jika pikirannya dan anggapannya tentang Dinar yang mengalami baby Blues tidaklah benar.
"Gimana, apakah asinya keluar?"
Dinar mengangguk, "sejak semalam terasa sakit, dan sekarang rasanya sudah lebih baik." Terang Dinar tanpa mengalihkan pandangannya pada bayinya.
"Syukurlah kalau begitu,katanya jika bayi mau minum asi berat badannya akan cepat naik dengan pesat." Ujar Marsha kepada Dinar. Namun Marsha kini melihat Dinar yang tiba-tiba saja menangis tanpa suara dan hanya meneteskan air mata. "Din kau kenapa?"