"Menurut dokter, Dinar mengalami stress selama kehamilannya. Dan puncaknya, tadi kami sempat bertengkar."
"Apakah kau gila? Apakah kau menyakiti adikku?" ucap Dirga sambil membelalakkan matanya dan mencengkeram kerah baju Aditya.
"Eemm.. aku.. emm. Kami hanya terlibat pertengkaran kecil, dan Dinar menjadi marah lalu dia pingsan." Jawab Aditya dengan terbata-bata.
"Kau ini bagaimana sih Dit, kamu tau kan kalau dia itu hamil. Kenapa kau membiarkan dia menjadi stress? Bagaimana jika sampai berakibat fatal?"
"Maaf, aku sendiri tak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi."
"sudah.. sudah. Untak apa kalian bertengkar? Sekarang yang terpenting adalah keadaan ibu dan bayinya. Dan syukurlah mereka berdua selamat dalam operasi." Ucap Marsha yang menengahi kedua pria yang tampak bersitegang, terlebih suaminya yang begitu emosi dengan Aditya. Karena tentu saja ia mengkhawatirkan adik kesayangannya.
