"mas Bram.. ternyata kau masih sama seperti yang dulu. Saat ini memang ragamu ada bersama dengan Bintang, istrimu. Namun aku tau betul jika di hatimu itu masih tersimpan namaku yang terukir dalam di relung hatimu yang paling dalam." Gumam Tiara yang merasa puas dan bahagia.
Tiara menyunggingkan senyumanannya karna rencananya cukup sukses. Walaupun ia bisa dibilang bunuh diri dengan mencelakai dirinya sendiri setidaknya usahanya tidak sia-sia untuk mendapatkan perhatian Bram.
***
Pagi ini Bintang sudah menyiapkan sarapan dan Bram sendiri juga sudah siap untuk berangkat bekerja dengan setelan kemejanya. Bram masuk ke dalam kamar dimana Tiara beristirahat, tampak perempuan itu masih sangat lemah, walaupun hal itu adalah sebuah kepura-puraan.
Bram tak ikut masuk kedalam kamar itu namun ia mengamatinya dari daun pintu yang terbuka. Dengan tatapan tak suka dan berusaha menahan emosinya ia hanya bisa diam karna memang ia tak ingin memperkeruh suasana.
