Bintang menatapp suaminya, kemudian ia menurunkan kedua tangannya dari leher suaminya, ia menarik kacamata yang membingkai mata sipit Bram, meletakkannya di atas meja yang tak jauh darinya. Tanpa menunggu lama Bintang mengawalinya, ia mencium Bram sambil menangkupkan kedua tangannya di rahang dan pipi Bram, membuat ciuman mereka bisa semakin dalam.
Bram sendiri tentu saja membalas ciuman itu dengan nafsu ayng mulai meninggi, tak sampai disitu setiap ciuman semakin lekat dan lidah saling menari, Gerakan tangan Bram yang bergerilya seakan tak bisa berhenti dan membuatnya semakin liar. Ia menyentuh dan mencengkeram apa yang bisa ia sentuh dan bisa ia rengkuh. Mereka berdua saling berpagut dan seolah tak ingin melepaskan diri satu sama lain.
Kini Bram membimbing tubuh Bintang yang berbalut pakaian transparan yang masih setia berada di dalam pelukannya. "aku menginginkanmu malam ini." Bisik Bram di telinga Bintang.