MANSION UTAMA.
Suasana yang tidak seperti biasa bagi Rex Daiva, sebab pagi ini ia terbangun dengan perasaan hampa, tidak ada Chayra Fayolla di sampingnya, tidak ada senyum dan ucapan selamat pagi yang selalu ia dengar, tidak ada aroma kopi yang selalu menggoda penciumannya, juga aroma vanila khas dari tubuh sang istri.
Dengan perlahan Rex Daiva bangkit dari tidurnya, terduduk di pinggiran ranjang dengan kepala tertunduk menatap lantai marmer kamarnya. Berharap bisa melihat bayangan seseorang yang sangat ia rindukan pagi ini.
"Aku merindukanmu Chayra.. " Gumaman kecil Rex Daiva sambil mencengkram rambutnya. Menarik nafas dalam dan kembali mengeluarkannya dengan perlahan. Berharap rasa sakit dan sesaak yang menumpuk di dalam hatinya bisa berkurang meskipun hanya sedikit saja.
Tok.. tok..
