Mendengar nama Tuan Arnel Echard membuat Chenoa Rajendra sedikit merasakan amarah, namun sekuat mungkin di tahannya. Sebab ia sendiri merasa jika semuanya percuma. Toh semuanya sudah terjadi, dan kembali berurusan dengan keluarga Fayolla adalah hal yang tidak akan mungkin lagi di lakukannya yang sudah bertekat untuk melupakan semuanya.
Ada apalagi sekarang, anda akan mengambil apalagi dariku. Bukankah anda sudah mengambil semuanya. Batin Chenoa Rajendra yang terlihat gusar.
Sampai akhirnya ia kembali fokus menatap layar ponselnya dan menekan tombol hijau untuk menghubungi Bibi Ester.
📞 "Halo anakku, sudah lama sekali, kenapa baru menghubungi Bibi? Apa kau tidak merindukan Bibi? Bagaimana kabarmu Nak? Bagaimana istrimu dan juga kandungannya? Apa baik-baik saja?"
Berondong Bibi Ester dengan segala pertanyaannya.
📞 "Maafkan aku Bibi, aku hanya ingin memberitahu, jika Shisi baru saja melewati proses persalinan, dan.. "
