Pukul 8 malam hari, Felix Ezekiel masih berdiri terdiam di atas balkon kamarnya dengan kedua tangan menopang di besi pembatas, menata hatinya, sebab sejak tadi perasaannya terus gelisah memikirkan kejadian siang tadi yang baru saja menguras emosinya.
Bayangan Kirey Na yang berada di dalam rangkulan Mars Arsenio membuatnya gelisah, merasa bodoh dan terus mengutuk dirinya sendiri sebeb fak mampu mengatasi perasaan aneh yang tak semestinya ia rasakan, pikirannya tiba tiba tak tenang hingga membuatnya merasa kesal. Memikirkan, akhirnya pria itu kembali berada di sisi Kirey Na, pria yang selalu di rindukan olehnya, pria yang selalu membuatnya melamun sepanjang hari, dan pria yang membuat Kirey Na tak ingin dekat dengannya karena menjaga perasaan pria itu, hingga ia sedikit membenci dirinya sendiri karena tidak menyukai kehadiran Mars Arsenio di sisi Kirey Na.