"Terima kasih Elen," Balas Rex Daiva tersenyum sebisa mungkin. Meski hatinya sang kalut.
"Sepertinya saya harus pulang, masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan, maaf." Sambung Rex Daiva sambil melirik jam yang melingkar di lengannya.
"Ah, silakan. Saya mengerti. Anda pasti sangat sibuk sekarang." Balas Tuan Kane Celio ikut beranjak saat Rex Daiva beranjak dari duduknya.
"Saya permisi paman, Elen," Pamit Rex Daiva yang langsung beranjak, di susul Selena Muriel yang kembali meraih tangan Rex Daiva.
"Rex, tunggu!!?"
"Ada apa Elen?" Tanya Rex Daiva menghentikan langkahnya. Berbalik menatap wajah Selena Muriel di hadapannya.
"Apa ada yang ingin kau sampaikan?" Tanya Rex Daiva lagi menatap lekat wajah Selena Muriel yang nampak terlihat murung atas sikap dingin Rex Daiva yang begitu tiba-tiba.
"Maafkan aku." Ucap Selena Muriel perlahan.
"Maaf? Apa kau merasa sudah membuat kesalahan padaku Elen?" Tanya Rex Daiva lagi.
"Aku... "