Jantung Dania berdegup tidak normal sekali lagi. Lama kelamaan mungkin seluruh tubuhnya akan meledak karena terus berbicara dengan Fayez dan membicarakan hal-hal yang membuat hatinya tidak nyaman.
"Yez, lo kenapa bersikap manis terus sama gue?"
Fayez gelagapan. Ia bingung harus mengatakan apa pada Dania. Apa ia harus mengatakannya sekarang, atas rasa yang ia miliki untuk Dania?
Tidak. Fayez tidak ingin gegabah. Ia masih harus memastikan sekali lagi bahwa cintanya memang untuk Dania atau bukan.
"Lo jangan geer! Gue emang baik dan manis ke semua orang. Coba aja tanya sama temen-temen gue"
Kedua mata Dania membola. "Temen-temen lo cowok semua. Emang mereka bisa baper sama kata-kata lo yang manis?"
Baper? Fayez menangkap satu kalimat yang kurang ia mengerti dari mulut Dania. Apa gadis itu mulai terbawa suasana oleh perlakuan Fayez?
"Bisa lah. Walaupun mereka cowok, tapi mereka juga punya hati nurani. Mereka bisa merasakan rasa peduli orang lain ke diri mereka"