Shelina berjalan dengan langkah kakinya yang jenjang. Setelah isu pertengkarannya dengan Dania heboh di penjuru sekolah, gadis itu tak merasa gentar sama sekali.
Dengan cara seperti ini, bukankah bagus untuk hubungannya dengan Fayez? Dengan begitu, tidak ada lagi gadis yang berani mendekati Fayez tanpa seizin dirinya.
Lho, memanganya Shelina ini sekretaris Fayez atau orang tua Fayez? Mengapa untuk mendekati saja haru meminta izin padanya?
Pertanyaan itu terus berputar di kepala para gadis di setiap sudut sekolah. Dari mulai kelas satu hingga kelas tiga.
"Shelina berani banget, ya. Padahal dia bukan siapa-siapanya Fayez"
"Iya. Cuman sekretaris aja, belagunya minta ampun"
Beberapa cibiran sungguh membuat telinga Shelina terasa terbakar saat ini. Namun percuma, mental dan ketebalan wajah Shelina sangat kokoh. Baginya itu hanyalah cibiran kecil, jika mental Shelina lemah, ia tidak akan kuat menjabat sebagai sekretaris Fayez yang setiap harinya mendapat kritikan dari sang ketua.