Bel pulang sekolah telah berdering. Arinka dan Sandy tengah merapikan peralatan sekolah mereka.
"Rin, San, gue duluan."
"Hati-hati, ya," sahut Arinka pada teman sekelas mereka.
"Lo pulang sama siapa hari ini, Rin?"
"Biasa. Gue dijemput di depan gerbang, l" jawab Arinka santai.
"Oke. Kalau gitu, gue pulang duluan, ya. Kalau udah sampai rumah, jangan lupa kabarin."
Arinka mengacungkan dua jempol tangannya. Kelas mereka sudah sepi sejak tadi, Arinka memang sengaja menunggu seluruh siswa pulang terlebih dahulu.
Itu semua karena ia tidak ingin ada orang yang mengetahui tentang hubungannya dengan Edward. Sudah hampir seminggu Edward sikap Edward sangat posesif terhadapnya.
Jika pagi, ia akan memaksa untuk menjemput Arinka di rumah Kania, dan pada saat sore hari, ia akan bersikeras ingin mengantar Arinka pulang.