Mark mengantar Megan dan Laura pulang ke apartemen, sedangkan Justin langsung pulang ke rumah. Sebelumnya mereka merayakan atau semacam syukuran kecil atas keinginan yang lebih kuat terhadap kelanjutan hubungan Mark dan Megan, dengan makan siang di sebuah restauran Korea. Kebahagiaan menyelimuti semua. Ada nasihat juga pengharapan.
Namun, setelah mengantarkan Megan dan Laura kembali ke apartemen, Mark mulai diingatkan pada penghalang yang sempat terlupakan karena kebahagiaan yang besar. Langkah kakinya tiba-tiba berat menuju ke lift.
"Mark!" panggil Megan yang berjalan tergopoh-gopoh menyusul Mark yang berdiri di depan lift.
Mark keheranan dan berjalan mendekati Megan.
"Ada apa? Ada yang ketinggalan?" tanya Mark was-was.
"Engggak. Gak ada apa-apa."
"Lalu?"
Megan tampak ragu menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Sebagai kekasih, dia bisa merasakan apa diam-diam sedang menjadi keresahan Mark dan keresahan itu adalah juga keresahan Megan.