Keesokan harinya seperti hari kemarin mereka membereskan tenda dan kemudian sarapan, lalu bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Herannya Rahmat masih sakit dan tidak mau berbicara sama sekali. "Rahmat, kenapa lu diem aja? Muka lu pucet, loh," tanya Ririn yang merasa kasihan melihat kondisi Rahmat.
Rahmat hanya terdiam saja dan tidak menjawab sama sekali. Ririn jadi merasa kasihan dengan Rahmat. "Bang, gimana kalau kita pulang aja? Kasihan Rahmat, tuh."
"Iya, ini lagi cari jalan buat ke pos kedua paling nggak ntar kita ketemu orang lain buat cari jalan turun." Bang Opung tetap melanjutkan perjalanan demi bisa bertemu dengan rombongan lain karena memang sudah tidak beres dengan perjalanan kelompok itu.