Maya merasa kesel dan juga marah mengetahui kalau suaminya tidak pulang malam ini. Apalagi Mark juga masih belum memberikan kabar sama sekali. Maya merasa kalau keluarganya lambat laun menjauh dan meninggalkan dirinya seorang diri. Saat merasa gundah gulana seperti itu tiba-tiba ada panggilan telepon dari Luna yang membuat Maya merasa sedikit diperhatikan.
Tentu saja Maya mau ketika Luna mengajak untuk berbincang bersama di sebuah cafe. Maya segera mengiyakan ajakan itu dan akan mengatur jadwal kapan mereka akan bertemu di cafe. Maya segera menyelesaikan pekerjaan di kantor meski rasanya pikirannya berkecamuk memikirkan dua lelaki yang menjadi anggota keluarganya mengapa menjadi berubah drastis seperti itu dan tidak bisa dihubungi.