Berusaha untuk tidak mengundang kecurigaan para karyawan kantor dan sekitarnya yang berkeliaran, Justin membawa Luna keluar dari kantor perusahaannya, dan sudah diputuskan oleh mereka bahwa mereka hendak pergi ke rumah Luna yang pernah Justin belikan untuk wanita muda itu. Mereka pergi menggunakan mobil Justin, dan Luna sangat senang telah mendapat perlakuan manis lagi dari Justin.
Sepanjang jalan, Luna tak berhenti tersenyum. Sesekali mencuri pandang ke arah Justin hanya agar Justin menaruh beberapa perhatian untuknya ketika ia menyetir menuju rumah Luna.
Justin pun demikian, dia menatap Luna sesekali, tersenyum padanya supaya Luna benar-benar mengira bahwa Justin akan kembali padanya. Padahal jauh dalam hatinya, Justin sudah merasa sangat jengah dengan Luna, ingin segera terlepas dari wanita muda itu.
"Bisa-bisanya gadis muda seperti itu sulit aku atasi." Justin bergumam dalam hati.