Chereads / sweet lie / Chapter 9 - Chapter 09

Chapter 9 - Chapter 09

akhirnya jam Tiga, dengan gembira ia mendatangi stan kekasihnya lagi, dari kejahuan kekasihnya sudah menunggu dirinya lagi, sift kekasihnya usai sekarang waktunya untuk mereka berdua menggelilingi Sekolah, menikmati Festival sekolah, dari bermain game yang ada disana, menonton pentas derama, dan dilanjutkan dengan mencicipi berbagai jajanan disana.

tak terasa waktu begitu singkat, jam sekolah usai, semua murid sibuk mengemasih barang-barang, Menaruh berbagai peralatan ketempat yang aman sebelum mereka pulang, Erza sangat kesal karena tak bisa pulang bersama dengan kekasihnya, yang dikarenakan arah jalan pulang mereka berbeda, "Kereta dijalur dua akan segera tiba, dimohon para penumpang menunggu dibelakang garis kuning."

ia kini sedang asyik membaca komik, sambil menunggu kereta tiba, entah kenapa tak ada seorang pun dari sekolahnya sejalur dengan dirinya, Hingga kini ia lah satu-satunya murid dari sekolahnya yang Beda jalur pulang.

menyendiri memang awalnya begitu menyenangkan buatnya, namun kini ia baru menyadari bahwa pulang bersama apa lagi dengan kekasihnya jauh lebih menyenangkan.

"Hey! Kamu." Seru seseorang membuyarkan dirinya, saat ia menoleh kearah sumber suara, tanpa ia duga bahwa ada murid sesekolah dengannya yang juga sejalur dengan dirinya.

"Kamukan yang menabrak aku waktu itu." ucap gadis itu yang tak lain adalah kakak kelas yang pernah ia tabrak dua kali, waktu itu ia sangat buru-buru dan tidak sempat meminta maaf, dan kini ia pun meminta maaf kepada kakak kelas itu.

"Tak apa, tapi lain kali hati-hati." sesudah itu tak ada lagi obrolan dari mereka, kesunyian dan kecanggung mulai mereka rasakan, Erza kemudian membuka lagi buku komiknya dan melanjutkan bacaannya, sedangkan kakak kelas itu menyender dan lalu menatap kosong kearah depan sembari menunggu kerata datang.

"Kereta dijalur satu akan segera tiba, dimohon para penumpang menunggu dibelakang garis kuning."

"Aku duluan ya." ujar kakak kelas itu lalu bersiap-siap, kereta pun datang dengan cepat sang kakak kelas naik. namun karena terlalu tergesah-gesah akhirnya ia terhimpit orang yang baru turun, tapi ia tak mau menyerah dan akhirnya ia pun bisa masuk, namun buku yang ia bawa didalam tas terjatuh dengan cepat Erza mengambilnya agar tak terinjak-injak oleh orang-orang, saat ia ingin menggembalikannya... kereta sudah berjalan.

"Besok saja aku menggembalikannya." lalu ia taruh buku itu ditasnya dan kembali lagi membaca, ia mengambil kereta terakhir karena ia ingin menamatkan bacaan komik itu.

Kereta terakhir yang ia tunggu akhirnya sampai, ia taruh buku komiknya kedalam tas dan lalu ia menunggu kereta itu, benar-benar behenti, ditepian garis kuning.

Saat ia sampai dirumah, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Malam pulangnya nak." ucap ibunya, lalu menyuruhnya mandi, "Air hangatkan bu?"

Selesai mandi ia pun kekamar, membaca lagi lanjutan komik yang belum usai ia tamatkan, Terdengar suara ibunya memanggil dia untuk makan malam, ia pun beranjak dari kamarnya ke ruang dapur, Ternyata ayahnya juga sudah pulang dan tengah mengirup kuah soto hangat.

"Lancar gak hari ini?"

"Lancar kok yah."

obrolan demi obrolan mereka lakukan di selinggi menyantap makanan yang terhidang dimeja makan itu, suasana kekeluargaan yang hangat, membuat semua begitu nyaman.

"Apakah besok ayah akan berkunjung ke festival sekolah ku?"

"Entah, kalau kerjaan tak menumpuk ayah akan kesana dengan ibu mu, tapi ayah tak janji."