Mentari pagi bersinar cerah, sedari tadi setelah salat subuh, Barra menyiapkan keperluan untuk pergi ke Bandung. Begitu juga dengan Aqila yang berusaha untuk masak.
Aqila mencicipi masakannya. "Kok hambar?" gumamnya bertanya dan berusaha perbaiki masakannya. "Ini sangat menyedihkan, Hanya masak sayur sop saja tidak bisa. Hah ..."
"Belum apa-apa. Jangan putus asa." Bara kemudian mengambil sendok dan mencicipi masakan istrinya. "Kasih garam setengah sendok lagi," ujar pria itu lalu membuka kulkas. Aqila yang tidak bisa apa-apa pun terpaksa menuruti yang dibilang suaminya.
"Aku bisa mempercayaimu, jadi tolong rahasiakan tentang statusku, jangan buat aku kecewa." Bara pergi setelah mengatakan itu, Aqila hanya mendengarkan.
'Jangan buat kesalahan lagi Aqila, kamu sudah sering khilaf, malah melakukan sesuatu yang fatal. Huft ....' Aqila lalu mencicipi masakan nya. Matanya terbuka lebar setelah lidahnya merasakan cita rasa yang sangat istimewa walaupun hanya menambah sedikit garam.
