Di taman, Diana dalam kesendirian.
"Assalamualaikum ..." sapa wanita cantik.
"Waalaikumsalam Mbak Sabrina. Aku ingin Mbak Sabrina melukis seseorang yang yang tengah melamar namun yang dilamar dalam keadaan berbaring di rumah sakit, apa kira-kira Sabina bisa?"
"IngsyaAllah bisa. Bisa lihat foto pemudanya?" tanya Sabrina yang lalu duduk di samping Diana. Diana membuka layar ponselnya lalu mencari foto Gibran dan memberikan ponsel itu kepada Sabrina.
"Ini ...? Kenapa aku melihat cintanya teramat besar untuk kamu, kenapa kamu tidak menerima cintanya dan malah memilih untuk mengabadikan kisah kalian dalam lukisan saja?" tanya Sabrina.
"Huft ... apa Mbak pernah dicintai laki-laki yang seperti itu? Keadaanku kurang sehat Mbak. Jadi aku memilih untuk tidak merepotkan."
"Diana ... aku juga dulu merasa selalu merepotkan orang yang mencintaiku tapi orang yang mencintaiku Itu akan rapuh jika tidak bersama kita."
Perkataan Sabrina membuat Diana berfikir.
