"Mbak ... aku ... ingin jujur. Siapa tahu Mbak bisa memberiku saran agar aku bisa memiliki rasa kepada suamiku. jadi kisahnya aku dan Annaya saudara kembar. Anaya meninggal dan aku yang menggantikan Anaya. Aku sangat lelah dengan kebohonganku, aku tidak bisa mencintai Alfito, sebaik apa pun dia. Dia tetap mencintai adikku bukan aku. Aku tidak bisa menjadi Anaya. ambisiku menikahinya agar dia bisa mencoblos kan orang yang membunuh kembaran dan ibuku ke penjara, sangat jahat kan aku Mbak?"
"Ada jahatnya ada baiknya. Tapi dia sukses, kan Mbak Fania, kamu pasti aman dari para penjahat. Bahkan kamu bisa mencembloskan pembunuh Ibu dan saudara kembarmu dengan mudah jika kamu tetap menjadi istrinya."
"Dia sudah melakukan itu. Tapi aku tidak mencintainya. Aku menghindar terus saat dia akan menyentuhku ...." Fania terdiam.