Berbeda dengan kedua kakaknya, Diana melangkah sedikit malas.
'Semesta seperti tidak mendukung aku selalu merana seperti ini.' Gadis ini berjalan merunduk sambil meletakkan kedua tangannya di saku jaketnya.
Sudah hampir tiga hari dia tidak berhubungan dengan Gibran. Gadis ini menghentikan langkah dan mengeluarkan nafas berat kemudian menatap langit.
Takkk!
Tiba-tiba ada yang menjitak kepalanya. "Kemana saja? Ditelan bumi?" tanya pemuda itu yang tidak lain adalah Gibran. Diana malas menanggapinya dan kemudian tetap berjalan.
Gibran mengikutinya. "Salalu begitu kamu." Gibran terus menyindir dan dia terlihat sangat malas menanggapinya kemudian ada bis berhenti.
Diana masuk bis Gibran mengikuti, Diana duduk Gibran memilih duduk di belakang kursi Diana.
"Jangan marah-marah nanti wajahnya cepat keriput. Muka masam itu menandakan cepat tua. Mendingan ke siapapun senyum sana sini lagian kan senyum shodaqoh." Gibran terus meledak Sambil mencondongkan wajahnya ke kursi Diana.