Tubuh Fania masih berada di atas lengan kekar sang suami. Dengan perasaan yang sedikit tak karuan dari Fania. Alfito menurunkan istrinya di ruang makan di sana sudah banyak makanan yang siap disantap.
'Apa karena aku sudah suci jadi perasaannya deg-degan?' batin Fania yang lalu duduk dengan rasa canggung.
Setiap saat Alfito melakukan perhatian secara spesial. Alfito menarikkan kursi dan Fania duduk sambil menatap suaminya.
"Mas ... kadang aku tidak terima dengan kehidupan yang diberikan Allah. Apa hati ini kotor? Aku ingin dinasehati. Apa Mas pernah mengalami seperti aku. Yang tidak terima dengan kenyataan?" tanya Fania kemudian Alfito duduk di sampingnya.
"Kami bertiga pernah hidup sangat menyedihkan, kami juga tidak terima. Kenapa orang tua kami sangat tega dan tidak peduli kepada kami. Saat aku berjalan kesana kemari meminggul barang bawaan orang dari pasar aku mendengar kajian. Yang artinya.
