Waktu berlalu, acara di malam itu pun dimulai. Tiada disangka Fania kedatangan teman masa kecilnya. Betapa terkejutnya Fania dan bahagia, walau temannya itu mengenal Fania sebagai Anaya.
"Kamu kemarin menikah tidak undang aku sih Nay?" tanya wanita cantik yang memakai hijab hijau tosca.
"Karena semua pernikahannya mendadak, Tiara ..." ujar Fania sambil menata makanan.
"Memang semua itu tidak terduga ya. Kamu pasti tidak percaya kan, masa aku dan Danis sebentar lagi akan menikah, Kamu kan tahu, kita dari dulu kan musuh bebuyutan."
"Cerita dong. Kok bisa, aku membayangkan ... seru deh," pinta Fania yang lalu duduk karena sudah selesai menata makanan.
"Kamu tahu kan aku pernah bertekad seperti ini kepadamu."
"Aku lupa tekat yang mana?" kata Fania yang memang sebenarnya tidak mengerti karena memang dia bukan Anaya.