Mentari pagi bersinar sangat terang, di sana di atas ranjang yang cukup besar terlihat seorang wanita tengah memeluk bantal guling dan memejamkan mata, lelah semalaman dia tertidur nyenyak.
Alfito memandanginya penuh dengan cinta kemudian mendaratkan kecupan hangat di pipi dan kening Fania.
Fania seketika terkejut dan bangun, dia yang merasa malu kemudian menutupi wajahnya dengan dua tangannya. Alfito itu menyingkirkan kedua tangan itu kemudian mendaratkan Bibirnya di bibir sang istri. Fania semakin terkejut dan terbelalak dan hanya bisa terpaku ketika hal itu dilakukan oleh Alfito.
'Bener-bener gila! Dengan bau nafasku yang masih baunya minta ampun, dia juga tidak jijik. Astagfirullah ...' umpat Fania dalam hati.
Alfito mendorong bahu istrinya. Sepertinya hasratnya sudah tidak tertahan.
Tindakan Alfito bagi Fania sangat mengerikan dengan keagresifan nya. Fania menelan salivanya beberapa kali. Ketika dia benar-benar sudah terjatuh di atas bantal.
