Sungguh pemuda yang sangat romantis, peduli, pengertian dan tulus. Maklum ini cintanya, kalau bukan cinta tiada mungkin rela mengorbankan sesuatu yang teramat sangat.
'Aku tadi mengamati caranya berwhudlu dengan sempurna tanpa meninggalkan sunnah. SubhanaAllah, dia gadis solihah ya Allah, bahagiakan dia yang kehilangan kekasihnya. Maafkan hamba ..., hanya saja rasanya tak adil melihat keadaannya seperti ini, aku melihat dia tak bahagia walau tak mengeluh, aku merasakan sakit. Apa cintaku ini yang keterlaluan?'isi hati Ahsan.
Sungguh air whudlu menambah kecerahan dan pancaran luar biasa, anggun berseri, dan merah jambu meronakan pipinya. Salwa sederhana namun mempesona.
"Katanya makan, ayo," ajak Salwa, Ahsan meneguk ludah.
"Suasana sangat dingin, mari makan Ibu sudah memasakkan sop buntut pasti segar dan hangat," ajak Ahsan membuka pintu lalu menuntun Salwa.
"Aku yakin sebagai laki-laki yang mencintaimu, kau pasti akan terpukau," ujar GR dari Ahsan, Salwa menatapnya.
