Malam sudah tiba Ahsan membawa istrinya kekamar setelah solat isya', setelah mendudukkan Salwa ia masih menebas kasur dengan kain.
"Maaf nona kotor," ujar Ahsan sambil merapikan tempat tidur yang sempit itu. Malam itu, Ahsan sangat teramat gugup.
"Di sini tidak ada kursi?" tanya Salwa menoleh kesana kemari lalu menghadap ke Ahsan.
"Tidak ada kan kamarnya hanya dua kali dua meter, sempit, tenang ... nanti aku bisa tidur luar," ujar Ahsan, sambil terus menelan salivanya berulang kali.
"Jangan ... apa kata Ibu nanti, jadi jangan tidur di luar, aku istrimu. Kamu suamiku, aku juga nona mu, jadi ... tutup pintu, mari kita tidur," ujar Salwa lalu melepas hijabnya, "Sebenarnya aku ingin kekamar mandi, sulit tidak bisa jalan seperti ini, malu juga kalau menyuruh Ibu," kata Salwa yang terlihat menahan rasa ingin buang air kecil.
"Kenapa Ibu, kan ada aku," ujar Ahsan ringan, Salwa menatap tajam. "Takut nona. Aku lupa, lalu bagaimana?"